KENDARI,WAJAHSULTRA,COM–Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari bersama Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kota Kendari melakukan inspeksi mendadak (Sidak) disejumlah distributor dan swalayan terkait kelangkaan minyak goreng.
Sidak ini diawali dengan mengunjungi distributor minyak goreng di PT Cinta Damai Insani, dilanjutkan ke Pasar Pasar Sentral Kota, Swalayan Surya, UD Naga Mas, PT Wira Eka dan terakhir di PT Landipo.
Dalam sidak ini, para politisi ini berdialog langsung dengan pedagang dan masyarakat termasuk para operasional gudang. Mereka banyak mendapatkan keluhan dari pedagang terkait kelangkaan minyak goreng di Kota Kendari.
Di gudang distributor misalnya mereka tidak memiliki stok minyak goreng. Berbeda dengan di beberapa swalayan dan pasar, pihaknya hanya menemukan stok minyak goreng yang sangat terbatas.
Ketua Komisi II DPRD Kendari, Andi Sulolipu mengungkapkan sidak ini untuk menindaklanjuti terkait kelangkaan minyak goreng di masyarakat. “Dari hasil Sidak tadi, kita mendapati beberapa disributor stok minyak gorengnnya sudah tidak ada. Sudah hampir dua bulan mereka meminta tapi tidak ada,” ujarnya saat ditemui usai Sidak, Rabu (02/03).
Kondisi saat ini kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut sangat sulit untuk mendapatkan minyak goreng. “Olehnya itu kami meminta para distributor agar semua minyak goreng yang akan distribusi harus melalui mekanisme untuk menjaga kestabilan harga dan kelangkaan minyak goreng,” jelas Andi Sulolipu.
Sementara itu, Operasional PT Cinta Damai Insani, Surip mengaku sejak bulan Januari belum ada minyak goreng yang masuk. “Kami sudah memasukan PO (Purchase order) tapi belum ada respon,” jelasnya.
Untuk harga minyak goreng di Pasar Sentral Kota Kendari para pedagang menjual dalam bentuk kemasan yang berbeda. Untuk minyak bimoli ukuran 18 liter dijual Rp 360 ribu. Minyak goreng merek dunia dalam kemasan gelas dijual Rp 5 ribu, sementara mereka linsea ukuran 400 ml dijual 13 ribu. (p2/c/hen)