AP2 Sultra Sukses Gelar Dialog Publik

KENDARI,WAJAHSULTRA,COM--Aliansi Pemuda Pelajar (AP2) Sulawesi Tenggara (Sultra) Sukses  melaksanakan dialog publik tentang transparansi tender dalam lelang proyek APBD dan APBN di Sultra serta langkah dan upaya pencegahan korupsi, kolusi dan nepotisme.

Ketua panitia dialog, Ferdi mengatakan kegiatan ini bertujuan mengedukasi praktek-prektek  korupsi, dimana akhir-akhir ini  banyak terjadi percobaan  korupsi khususnya dalam lelang paket proyek  baik APBN maupun APBD.

Maka itu kata dia,  perlu penanaman kesadaran dalam diri untuk pencegahan tindak korupsi yang sudah merajalela.

“Proses-proses pembangunan infrastruktur berpotensi korupsi. Baik melibatkan kepala daerah dan pejabat,” ujarnya, Rabu (27/07) malam.

Menurutnya, proses pembangunan infrastruktur kerap menjadi salah satu percobaan  praktek korupsi. Beberapa kasus korupsi di Sultra diantaranya berkaitan dengan proyek infrastruktur baik dari APBD maupun APBN.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua AP2 Sultra, Fardin Nage bahwa pemecahan masalah korupsi juga tidak akan efektif jika dilakukan secara general atau hanya di pusat saja. Diperlukan kerjasama semua pihak untuk melakukan pencegahan.

“Kegiatan yang dilaksanakan hari ini adalah langkah dari AP2 Sultra mengedukasi mahasiswa berkaitan dengan beragam model korupsi dan upaya pencegahannya,” jelasnya.

Pihaknya tambah dia, mencoba melakukan edukasi  melalui kegitan  dialog seperti ini.

“Kami capek melakukan demo, kita coba melakukan terobosan baru,”ungkapnya.

Sementra itu Dewan Pembina AP2 Sultra, La Ode Hasanuddin Kansi  menjelaskan meski  sejumlah narasumber tidak hadir pihaknya sangat bersyukur karena semua proses kegiatan berjalan baik dan lancar.

Dirinya sangat menyayangkan sejumlah narasumber yang tidak hadir tersebut, dia antaranya pihaknya Kejaksaan Tinggi dan juga Pemprov Sultra.

“Kami sangat menyayangkan Kejati Sultra dan BLP Sultra tidak menghadiri undangan dialog kami, padahal ini sebuah solusi yang kami tawarkan, bagaimana menghilangkan stigma fee 10 persen dari tiap proyek yang di terima oleh oknum-oknum Kadis, atau menghilangkan lainya terkait proyek yang baru masuk tahap perencanaan tapi pemenangnya sudah ditetapkan lebih awal,” urainya.

Untuk itu, ia berjanji akan turun untuk menggelar aksi serta mencari tau apakah pihak Kejati ikut bermain  dalam  kecurangan proses lelang pengadaan barang dan jasa pemerintah atau serius ikut menangani dan mendampingi pekerjaan yang dianggarkan melalui APBN maupun APBD. (Andri/hen)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
spot_img