KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Patut diapresiasi langkah Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tenggara (Sultra) dr. Dewa Putu Ardika Seputra dalam memperjuangkan nasib tenaga honorer.
Pasalnya, dr. Dewa berjanji akan mendorong persoalan tersebut kepada pemerintah pusat sehingga para tenaga honorer yang ada di Sultra diberikan kejelasan status.
Hal itu diungkapkan saat melakukan kunjungan kerja di Badan Kepegawaian Daerah Sultra pada Senin 30 November 2020.
Dikatakannya, para tenaga honorer ini sudah berkontribusi besar terhadap daerah, sehingga mereka harus diperjuangkan untuk kejelasan statusnya dalam hal ini diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN). “Kita harus perjuangkan aspirasi mereka, karena mereka sudah lama mengabdi terhadap daerah,” tegasnya.
Selain itu, ia menjelaskan, akibat perubahan UU sehingga timbul berbagai persoalan menyangkut nasib tenaga honorer.
Pertama belum ada satupun kebijakan yang memberikan perlindungan kepada tenaga honorer.
Kedua lambatnya impelementasi atas pengaturan manajemen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).
Ketiga masih terdapat
sejumlah permasalahan dalam pengangkatan tenaga honorer menjadi ASN maupun P3K. Dari data yang ada sebanyak 72.980 tenaga honorer yang ikut seleksi CPNS Januari 2019, namun yang lulus hanya 51.293 orang.
Empat, meski sudah lulus tes, namun belum sepenuhnya diangkat menjadi ASN maupun sebagai P3K. “Untuk itu kami sebagai anggota Komite I DPD RI akan memperjuangkan semua persoalan tersebut, sehingga dapat terealisasi dengan baik,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BKD Sultra Dra. Zanuriah saat ditemui mengapresiasi langkah yang dilakukan anggota Komite I DPD RI Dapil Sultra dalam hal ini dr. Dewa Putu Ardika dalam memperjuangkan aspirasi para tenaga honorer. “Semoga perjuangan beliau membuahkan hasil,” harapnya. Selasa, (01/12).
Selain itu ia menyapaikan, tenaga honorer yang ada di Sultra saat ini tercatat 1348 orang yang terdiri dari, tenaga honorer K2 950 orang dan tenaga honorer non K2 sebanyak 423 serta tenaga honorer kehutanan 165 orang.
Kemudian Guru di SMA dan SMK sebanyak 3750 yang tersebar di Sultra. Dengan demikian jumlah keseluruhan tenaga honorer sebanyak 5098 orang. “Kami berharap semoga para tenaga honorer ini segera diangkat menjadi ASN, karena mereka sudah lama berkontribusi besar untuk daerah,” tutupnya. (P2/c/hen)