AJP Kecewa Ketidakhadiran Lurah Puuwatu dan Lurah Watulondo Saat Reses

KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Aksan Jaya Putra menggelar reses di Lorong Tekukur, Kelurahan Gunung Jati, Kecamatan Kendari dan di Kelurahan Watulonda.

Dalam reses tersebut, masyarakat Gunung Jati mengeluhkan terkait lapangan kerja pasca tempat bongkar muat di Pelabuhan Nusantara dipindahkan ke Pelabuhan Bangkutoko.

Akibatnya TKBM dari Kelurahan Gunung Jati, banyak yang kehilangan pekerjaannya, dan mereka juga tidak di akomodir atau dipekerjakan lagi di PT. Pelabuhan Bangkutoko.

Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Sultra yang berakronim Sekatang dan Akan Datang ini berjanji bakal memanggil PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Kendari, perihal perekrutan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Bungkutoko. “Perihal ini kami sudah rapatkan bersama Syahbandar, perhubungan, hanya saja pada saat itu Pelindo tidak datang. Janjinya pada saat itu, dua minggu sudah tertangani. Makanya saya kaget tadi, mendengar aspirasi masyarakat disini bahwa persoalan itu belum selesai,” jelasnya. Kamis, (01/10).

Oleh karena itu, tambah Politisi Golkar ini berjanji sebagai mitra kerja, dirinya bakal memanggil ketiga stackholder tersebut, untuk kembali membahas persoalan TKBM. “Kalau ini tidak secepatnya dituntaskan, akan jadi konflik sosial, karena hilangnya pekerjaan dari warga Gunung Jati, dan itu kita tidak harapkan terjadi,” katanya.

Selain itu, berdasarkan informasi dari warga bahwa PT. Pelindo IV Kendari ini telah membuat anak perusahaan, yang khusunya menangani TKBM. Tentunya hal ini akan menjadi perhatian Komisi III khususnya. “Ini yang akan kita telusuri, setelah reses ini, kita akan atur waktu untuk memanggil pihak Pelindo, Perhubungan, dan Syabandar. Ini kan masalah juga kalau seandainya benar informasi. Masa BUMN mau buat anak perusahaan lagi, tidak ada cerita,” jelasnya.

Terakhir politisi Partai Golkar ini menyampaikan yang terpenting saat ini TKBM yang ada di Gunung Jati ini terakomodir. Biar bagaimana pun mereka ini merupakan pekerja lama.

Sementara, pria yang akrab disapa AJP itu ketika melaksanakan Dalam reses di Kelurahan Watulondo Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, warga tersebut mengeluhkan akses air bersih.

Dengan demikian warga meminta agar AJP bisa mendorong pengadaan sumur bor di beberapa titik di kelurahan tersebut. “Di beberapa daerah di kelurahan ini, airnya memang agak tidak bagus. Jadi memang butuh perhatian dari pemerintah. Insyaallah pada 2021 akan saya kawal pengadaan sumur bor di Kelurahan Watulondo,” jelasnya.

AJP mengaku akan membahas pengadaan sumur bor itu dengan Dinas Cipta Karya Provinsi Sultra. Sebab pengadaan sumur tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat. “Insya Allah tahun 2021 kita akan tuntaskan keluhan masyarakat di Kelurahan Watulondo ini,” tegasnya.

Dalam kegiatan reses kali ini, legislator daerah pemilihan Kendari itu mengeluhkan sikap Lurah Watulondo dan Camat Puuwatu yang tidak hadir dalam resesnya. Ia mengaku sangat kecewa dengan ketidakhadiran pejabat tersebut dan hanya mengutus kepala seksinya. “Kami sudah sampaikan surat kepada mereka mengenai kegiatan reses yang kami laksanakan,” paparnya.

Dari informasi yang ia terima, Camat Puuwatu sedang menghadiri acara TNI di Kelurahan Abeli Dalam. Sementara Lurah Watulondo sedang mendampingi istri Wali Kota Kendari Sulkarnain dalam acara dasawisma PKK Kendari. “Seharusnya Lurah Watulondo tidak perlu hadir dalam kegiatan itu. Cukip Ibu PKK yang hadir,” urainya.

AJP mengaku sangat kecewa dengan ketidakhadiran kedua pejabat tersebut. Padahal, reses Anggota DPRD Sultra sangat penting karena menyangkut penyerapan aspirasi. “Padahal kehadiran kedua pejabat itu sangat penting, karena dapat mendengarkan langsung keluhan warganya,” tutupnya. (P2/hen)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img