KENDARI, WAJAH SULTRA, COM–Debat publik perdana Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari resmi digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari di Claro Hotel Kendari pada Rabu (30/04/2024). Kegiatan ini menjadi momen penting bagi calon pasangan, terutama Yudhianto Mahardika Anton Timbang-Nirna Lachmuddin, yang berhasil mencuri perhatian dengan visi dan misi mereka untuk memimpin kota Kendari.
Dalam kesempatan itu, Yudhianto mengungkapkan komitmennya untuk mewujudkan konsep “Kendari Meambo” yang berarti Kota yang Maju, Aman, dan Bersih demi kesejahteraan masyarakat. “Kami bertekad untuk menghadirkan Kendari yang lebih baik dengan tujuh program ‘menyala’ yang terinspirasi dari budaya lokal dan nilai-nilai Pancasila,” tegasnya.
Yudhianto menjelaskan bahwa visi tersebut akan dicapai melalui berbagai program yang diakarkan pada semboyan adat setempat, yaitu “Inae Konasara Iyei pinesara, Inae Liasara Iyei pinekasara.” Artinya, mereka yang menghormati adat akan dihormati, sementara yang tidak, akan kehilangan kehormatan.
“Simbol Konasara menggambarkan komitmen kami untuk menciptakan masyarakat berbudi luhur, menjaga ketentraman, dan kesejahteraan bersama. Ini selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” tambah Yudhi.
Dalam penjelasannya, Yudhianto menggambarkan pembangunan Kota Kendari sebagai pohon. Dengan akar yang kuat, batang yang kokoh, dan buah yang melimpah. Akar yang kuat diwakili oleh program “Menyala Bersih dan Menyala Berkah,” yang mencerminkan komitmen pasangan ini untuk menjalankan pemerintahan yang bersih dan penuh berkah.
“Melalui program menyala berkah, kami akan mendukung kegiatan ibadah untuk semua agama, menyisihkan gaji kami untuk memberangkatkan umrah, serta menyelenggarakan sedekah seperti makan siang gratis di rumah dinas,” paparnya.
Selanjutnya, batang pohon melambangkan infrastruktur. Dengan program “Menyala Nyaman, Aman, dan Terang,” pasangan Yudhi-Nirna berencana memperbaiki 34 persen jalan rusak di Kendari dan mengatasi permasalahan banjir dengan memperbaharui drainase serta mengimplementasikan teknologi pintu air otomatis.
“Penerangan juga akan diperbaiki, terutama di lorong-lorong gelap untuk meningkatkan keamanan,” tambahnya.
Cabang yang luas mencerminkan pendidikan, kebudayaan, dan kesehatan. Melalui program “Menyala Sehat,” pasangan ini berkomitmen memberikan beasiswa bagi pelajar kedokteran serta mengatasi masalah gizi buruk dan stunting dengan program makan siang dan susu gratis untuk anak dan ibu hamil.
“Kami juga sudah menyiapkan program bantuan seragam sekolah gratis untuk anak-anak SD dan SMP dari keluarga kurang mampu,” ungkap Yudhi.
Sedangkan filosofi daun dan buah pohon tersebut melambangkan ekonomi rakyat. Melalui program “Menyala Sejahtera,” pasangan Yudhi-Nirna bertekad membuka lapangan kerja baru dengan memberdayakan ribuan UMKM, menciptakan rumah belajar, akses modal, investasi, rumah kemasan, rumah produksi, serta rumah ekspor untuk kaum difabel.
“Upaya ini akan membantu UMKM naik kelas, dari usaha ultra mikro ke mikro, mikro ke kecil, kecil ke menengah, hingga menengah ke besar. Kami yakin cita-cita mulia ini akan menciptakan pohon besar yang memberikan keteduhan, kekuatan, dan kehidupan bagi masyarakat Kendari,” tandas Yudhianto. (***)