KENDARI,WAJAHSULTRA.COM–Diduga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Sulawesi Tenggara (Sultra), Wa Ode Nurhayati melakukan pelanggaran Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
Pasalnya, WON melakukan pemecatan terhadap 148 kader partai yang potensial. Diketahui pemecatan tersebut dilakukan tanpa melalui rapat.
Yang dipecat itu mulai dari anggota DPD dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC), yakni 12 orang dari provinsi, dari DPC Konsel enam orang, Kolut 32 orang, Kendari 23, Konawe Kepulauan 16, Kolaka Timur 34, kemudian dari DPC Muna Barat 26 orang.
Atas hal itu, forum tim penyelamat partai besutan Oesman Sapta Odang (OSO) Sultra melaporkan pelanggaran tersebut di Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Sementara itu, Ketua Forum Penyelamat Partai, Sukma Kutana menyampaikan bahwa WON melakukan pemecatan kader potensial sebanyak 148 orang. Dan pemecatan itu tidak melalui mekanisme partai. “Kalau ada pemecatan harusnya dilaksanakan rapat. Ini tidak, tiba-tiba dipecat,” jelasnya, Rabu, (21/12) malam.
“Kemudian mengangkat kader juga tidak diselenggarakan rapat. Seeenak hati melakukannya,” sambungnya.
Selain itu, pria berkacamata itu menjelaskan terkait pengelolaan keuangan partai juga tidak transparan. Jumlah uang yang masuk ataupun yang keluar tidak diketahui. Karena keuangan dikelolah langsung oleh ketua DPD Hanura, WON. “Itulah tata kelolah partai yang tidak benar, sehingga hal itu dapat merusak tata kelolah partai,” bebernya.
Dengan demikian, untuk menyelamatkan partai, dirinya melaporkan hal itu ke DPP Hanura. Laporan terkait adanya indikasi pelanggaran yang telah dilakukan oleh Ketua Hanura, yang nyata-nyata melanggar AD/ART. Kemudian, ia mengusulkan kepada DPP untuk menonaktifkan Ketua dan Sekretaris partai Hanura Sultra. “Sudah banyak korbannya, sehingga hal ini harus diseriusi oleh DPP,” tegasnya.
Tak hanya itu, Sukma yang juga Wakil Ketua DPD Sultra ini menuturkan sejak dipimpin WON, Hanura Sultra mengalami penurunan. Faktanya anggota DPRD di Provinsi dan seluruh kabupaten kota hanya 18 orang, padahal sebelumnya mencapai 50 orang. “Inilah bukti bahwa kepercayaan teman-teman atau kader partai terhadap WON sudah berkurang. Sehingga kami membentuk forum ini dalam rangka menyelamatkan partai,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris tim penyelamat, Nasran yang juga mantan Wakil Ketua DPC Hanura Konsel mengatakan bahwa WON belum mampu mengelola organisasi atau memimpin partai. WON hanya mampu melakukan pemecatan. “Kepemimpinan WON sebenarnya sudah tidak layak, karena ada ratusan kader dipecat tidak sesuai mekanisme. Artinya kalau tidak sejalan dengan dia (WON, red) maka akan dipecat,” urainya.
Atas hal itu, ia juga meminta DPP Hanura untuk melakukan pergantian terhadap Ketua DPD Hanura dan Sekretaris. “Partai ini kita harus selamatkan. Kami membentuk forum ini semata-mata untuk menyelamatkan partai,” tandasnya. (Andri/hen)