KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Nurtiba (31) warga desa Parida, kecamatan Lasalepa kabupaten Muna tewas tergantung di dalam rumahnya, Jumat (21/8) lalu. Kuat dugaan, ibu muda dua orang anak ini bunuh diri.
Hal tersebut diperkuat dengan keterangan saksi yakni anak korban Ain (6) dan kerabat dekat korban Sunarwia (38) dan Idul (17).
Ain, (anak korban) menceritakan, saat dia bangun tidur sekitar pukul 05.00 Wita, murid kelas satu sekolah dasar ini tidak melihat ibunya di sampingnya. Dia pun keluar dari kamar untuk mencari ibunya. Saat berada di ruang tengah rumahnya, anak kecil ini melihat ibunya terbujur kaku tak bernyawa tergantung di tiang tengah ruang rumah dengan sarung terlilit dileher.
Ain pun lari kerumah bibinya Sunarwia (kakak korban) untuk mengecek kondisi ibunya. Tetapi Sunarwiah saat itu sedang mencuci piring. Ia baru beranjak dari tempat duduknya sekira setengah jam kemudian setelah dia menyelesaikan cuci piringnya. “Bibi sini turun lihat mamaku di rumah. Marimi kita lihat mamaku, dia cekik lehernya,” kata Sunarwia meniru ucapan ponakannya itu pada awak media di TKP.
Penasaran dengan cerita ponakannya, Sunarwia langsung ke rumah korban untuk memastikan. Saat membuka pintu rumah korban, Sunarwia kaget karena melihat adiknya sudah tergantung di tiang tengah rumahnya dengan kaki kanan berada di kursi plastik. Dia pun berteriak histeris dan meminta pertolongan warga sekitar. “Begitu saya lihat, saya langsung berteriak menangis melihat adikku dalam posisi sudah gantung diri,” ungkapnya.
Senada keponakan korban Idul (17) menyatakan, malam itu (sebelum kejadian) dia menginap tidur di rumah korban. Tidak ada gerak-gerik mencurigakan dari korban. Pasalnya sekira pukul 21.00 Wita (Kamis malam) Idul mengaku masih melihat bibinya (korban) baring-baring santai di kamarnya. Makanya dia juga keget bibinya nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. “Saya tidak dengar ada suara berteriak. Tapi pagi itu hanya mendengar mamaku menangis ternyata melihat bibi saya dalam keadaan gantung diri,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Muna, Iptu Hamka mengatakan korban sudah lama berpisah dengan suaminya. Sehari-hari korban tinggal dengan dua orang anaknya. Untuk memudahkan penyelidikan, korban akan di autopsi.
“Melihat posisi korban memang dalam keadaan tergantung. Namun tujuan kita lakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. Tapi kalau keluarga meminta hanya divisum, kita lihat dululah,” pungkasnya. (m1/c/hen)